Saya adalah seoarang lulusan S1 di salah satu kampus ternama di Surabaya. Gelar yang saya dapat yaitu Sarjana Sastra Arab. Dua belas tahun lebih saya mengenyam pendidikan, dari bangku SD sampai saya menjadi seorang sarjana. Tetapi setelah sarjana saya bingung, mau dibawa kemana hasil pendidikan ini? Adakah pendidikan itu bermanfaat bagi saya? Jika memang ada, seberapa besarkah manfaat itu? Bukankah pada masa sekarang "manfaat" itu lebih identik dengan uang?
Kesimpulannya,
apakah pendidikan yang saya kenyam dari kecil sampai sekarang bisa menghasilkan
uang?
Ada yang
bilang: "sekolah adalah untuk menghilangkan kebodohan". Memang benar,
tetapi apakah itu bisa menjadi jaminan agar hidup kita sejarhtera?
Orang tuSaya
pernah bilang, "setidaknya dengan sekolah kita punya modal untuk bisa
hidup sejahtera". Tetapi tetap saja itu bukan suatu jaminan.
Harus
disertai dengan usaha?
tetap saja
bukan menjadi suatu jaminan. Contohnya banyak orang yang berusaha keras, tetapi
tetap saja kehidupannya jauh dari yang namanya "sejarhtera".
Lantas???
Keberuntungan!
Selain dari “usaha”, keberuntunganlah yang menjadi penentu.
Tidak
percaya dengan “keberuntungan”???
Orang yang
tidak percaya dengan keberuntungan menandakan bahwa orang itu adalah orang SOMBONG
yang menafikan kekuasaan Allah, orang yang kufur.
Manusia
tidak pantas sombong, sebab manusia tidak bisa apa-apa tanpa ijin dari Allah.
Bagaimana
untuk mendapatkan keberuntungan itu?
Harus ke dukun
kah??
Mungkin.
Tapi itu bukan solusi yang tepat!
Sebab pergi
ke dukun bisa-bisa menjerumuskan kita pada syirik.
Solusinya
adalah USAHA KERAS tanpa kenal menyerah dan disertai dengan DO'A.
Jika masih
belum bisa sukses juga, maka yang terakhir adalah TAWAKKAL atau berserah
diri pada ALLAH.
Tawakkal
bukan berarti Menyerah!!!
Melainkan “menerima”
atau “rela” dengan apa yang diberikan ALLAH, tanpa menghilangkan “usaha” dan “harapan”
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar