Senin, 12 November 2012

Sholat Ibadah yang Utama

".... a zakat tapeh tak a bejeng, tak e taremah rukun amalah. Oreng islam mon tak a bejeng, neng o norakah aduh sennengah" 
(Qosyidah isalami dalam bahasa madura)

Artinya:
membayar zakat tapi tidak sholat, tidak diterima amalnya. Orang islam kalau tidak sholat, di negara betapa senangnya.

Qosyidah di atas memang selintas terdengar sederhana. Tapi bila kita coba untuk menghayatinya, maknanya begitu dalam. Dalam qosyidah tersebut menjelaskan betapa pentingnya sholat. Kita tidak bisa meninggalkan sholat dan menggatinya dengan amal kebaikan yang lain.

Syarat islam yang pertama yaitu adalah syahadat (bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah). Baru setelah itu mengerjakan sholat, zakat, puasa dan haji. Sholat adalah ibadah yang paling utama dibanding ibadah yang lain. Tapi bukan berarti kita harus mengenyampingkan ibadah yang lain. Hanya saja hal pertama yang harus di dahulukan yaitu Sholat.

Dalam rukun islam yang lima, sholat berada diurutan nomor dua setelahnya syahadat. ini menunjukkan bahwa sholat adalah hal pertama yang harus dikerjakan oleh orang islam.

Orang yang tidak mampu membayar zakat, boleh tidak membayar zakat. Orang yang tidak mampu berpuasa, masih ada keringanan dengan membayar fidyah. Orang yang tidak mampu menunaikan haji, boleh tidak haji. Tapi sholat, dalam keadaan apapun kita masih di tuntut untuk mengerjakannya.

Orang yang sudah tua jompo masih harus mengerjakan sholat. Orang yang tidak bisa berdiri, Wajib mengerjakan sholat. Orang yang tidak bisa bergerak, Wajib mengerjakan sholat (dengan isyarat/hati). Karena hukumnya wajib, maka bila tidak sholat akan dosa.

Ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya sholat. sehingga dalam keadaan seperti di atas, kita masih dituntut untuk sholat. Karena begitu utamanya sholat, maka dalam sholat pun tidak ada keringannan. kecuali bagi orang yang lupa dan tertidur. dan itu pun juga masih wajib untuk diganti.

Seseorang boleh tidak sholat tanpa harus mengganti apabila orang tersebut (1) Gila, dan (2) Mati.
Keduanya tersebut bukan hanya boleh tidak mengerjakan sholat, tapi juga boleh tidak mengerjakan segala rukun-rukun islam yang lima.

Seandainya kita sering berbuat baik, berhaji berkali-kali, berpuasa di bulan ramadhan satu bulan penuh tanpa bolong, tapi kita tidak sholat. maka semua itu tidak lah ada artinya. Artinya di akhirat nanti kita tidak akan terlepas dari siksa neraka.

Jadi jangan pernah berharap dengan sering berbuat kebaikan dan meninggalkan sholat, maka dosa-dosa kita akan diampuni. Sebab meninggalkan sholat termasuk dosa besar.

Belum mendapat 'Hidayah' dari Allah???
Bukan alasan!!!

"Jangan menunggu datangnya 'hidayah' untuk sholat. Sebab 'hidayah' bukan ditunggu, tapi dicari, yaitu melatih diri". kira-kira begitulah yang dikatan oleh salah seorang guru saya.

Kapan anda akan sholat?
Besok? Lusa? Tahun depan?
Jika jawabannya masih 'besok', 'lusa' atau 'tahun depan', sebaiknya lupakan saja.
 Sebab ada pepatah dari negeri luar mengatakan:
"Jika kamu ingin mengerjakan sesuatu dan kamu masih mengatakan 'saya akan mengerjakan ini besok', sebaiknya lupakan saja. Sebab mungkin hal itu tak akan pernah kamu lakukan".
Coba renungkan baik-baik pepatah ini. ::)

"Dunia hanya tempat sementara, kesenangan dan keindahan yang ada di dalamnya pun hanya sementara.
Sedangkan Akhirat adalah tempat yang abadi. Kesenangan ataupun Kepedihan (siksaan) yang ada di dalamnya, jauh melebihi kesenangan dan kepedihan yang ada di dunia"

Pilihannnya terserah kita. Kita yang memilih.


Tapi ingat, Kita tau api itu panas. Namun kita tak akan merasakan panasnya api sebelum api itu membakar kita. Atau seperti saat kita melihat orang yang terluka, kita tau bahwa itu sakit. Namun kita tidak merasakan sakitnya. Sebab 'sakit' merupakan 'rasa', dan 'rasa' berasal dari alam bawah sadar kita, bukan dari 'akal/pikiran' kita.
Kira-kira balasan di akhirat yang disebut neraka bisa kita ibaratkan seperti itu. kita tau siksa neraka itu pedih, tapi kita tidak takut dengan hal itu. karena kita belum merasakannya.
Saat waktunya tiba, barulah kita tau dan kita akan menyesal. Namun saat itu penyesalan sudah tidak lagi ada artinya.

 Mudah-mudahan kita sama-sama menjadi orang yang beruntung di akhirat kelak.
Amin Allhumma amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar